Upacara adat "Babuar Ka' Padapuratn" diikuti oleh Kampung-kampung di wilayah empat Binua ,yaitu Binua Lumut Ulu, Binua Sallo Batangan, Binua Sailo Salaass dan Binua Karangan di Kalimantan Barat.Kegiatan ini bertujuan untuk mengusir penyakit Padi , agar dalam kegiatan perladangan mendapat hasil panen yang berlimpah.
Kegiatan "Babuar Ka' Padapuratn" biasa diawali dengan mengarak sekapur sirih di sekitar kampung-kampung. Beberapa perahu kecil dan besar disiapkan untuk membawa pesembahan berupa buah-buahan hasil kebun, hasil pertanian ladang dan sawah.
Cerita Sejarah Adat "Babuar Ka' Padapuratn"
Pada jaman dahulu Kala Ne' Ramaga , seorang pemimpin yang hidup di daerah Bangkule Rajakng (Kampung Pakana sekarang) di tepi sungai Kariwatn (sungai Mempawah) , menerima wahyu dari Nek Panitah untuk mererima aturan hidup yang dinamakan "Adat Lima". Dalam mimpinya Ne' Ramaga diperintahkan untuk mengundang tiga saudaranya yang memimpin wilayahnya, yaitu Nek Matas (pemimpin wilayah di sepanjang sungai Kariwatn) , Nek Teguh atau Pak Usutn (pemimpin wilayah sungai Sambas) dan Nek Ria Sinir (pemimpin wilayah sungai Banyuke atau Landak).
"Adat Lima" tersebut yaitu
"Adat Lima" tersebut yaitu
- Penekng Unyit Mata Beras (Irisan buah Kunyit dan butiran Beras) berasal dari Nek Unte (Pamuka Pulo Kalimantan) , Nek Bancina dari Tayukng Bunga , Sali dari Sabaka , Onton dari Babao dan Sarukng dari Sampuro. Fungsi adat ini adalah sebagai pelindung , menjaga kesabaran dan keselamatan manusia.
- Baras Banyu Banyang yang berasal dari Nek Pangindu dan Nek Pangorokng , yang berfungsi untuk meminta rejeki dan berkat.
- Baras Ijo yang berasal dari Bujakng Nyangko Samabue , Kamang muda dari Santulangan dan Ngatapm Raja Jajawe. Fungsi beras ini adalah melindungi manusia dari serangan yang berasal dari luar.
- Baras Sasah , yang berasal dari Gura' Giro penguasa langit , Beta Belo penguasa tanah dan Raja Naga penguasa air. Fungsi adat ini adalah untuk membersihkan hal-hal yang kotor dan Jahat.
- Langir Binyak yang berasal dari Bunga Putih dari Panarah Subayatn, Nek Lopo penguasa bukit Bawakng , Sudu' Nu Namputn pangalamputn sengat, Peto Nu Alang pangelalu' balah Dayakng nu' Dandeng bagago' jiba sumangat , Bayu Rimsamang harta muda dunia. Fungsi adat ini adalah untuk mengobati manusia yang sakit dan mengusir penyakit.
Dalam rangka menjalankan tugasnya memperkenalkan "Adat Lima" di wilayahnya Nek Mantas membuat dango peristirahatan di tempat bernama Aho' sekarang dikenal dengan nama Paci. Yang terbuat dari empat batang kayu sasanti. Lokasi dango Nek Mantas itu diberi nama "Padapuratn"
Dan akhirnya pada masa kini "Padapuratn" dijadikan tempat oleh masyarakat Adat Binua Lumut Ulu, Sallo Batangan , dan Sallo Balas untuk melakukan tolak Bala agar terhindar dari segala mara bahaya dan meminta berkat serta rejeki yang melimpah atas pekerjaan sehari-hari terutama di bidang pertanian. Ritual ini juga untuk mengingatkan generasi muda , masyarakat Adat dan khalayak umum agar mengenal Sejarah dimana jaman dahulu kala berdiri kerajaan Nek Mantas , dimana pada saat itu Nek Mantas berhasil mengusir hantu tanaman yang mengganggu pertanian penduduk. Ritual ini tidak boleh dilakukan di sembarang tempat. Harus di "Padapuratn"
Catatan :
Adat yang berasal dari Nek Mantas dan Nek Taguh dirumuskan dan ditulis sewaktu jaman Kolonial Belanda. Belanda yang tertarik atas adat ini kemudian mengundang perwakilan dari Tuha-tuha Kampong dan Singa Binua untuk berkumpul dan merumuskannya. Pertemuan di adakan dikampung Sunga' yang menjadi Kampung Karangan sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar