Selasa, 18 Maret 2014

Buku Novel "Ngayau" : Misteri Manusia Berkepala Merah (Teu Fung Theu)


Judul : NGAYAU , Misteri Manusia Kepala Merah (Teu Fung Theu)
Penulis : R. Masri Sareb Putra dan M.S. Gumelar
Penerbit : Entertainment Essence Center
Tahun Terbit : 2014
Halaman : 377







-
Prolog 
Bercerita tentang legenda kedatangan manusia di bumi Kalimantan. 
Bab 1. Rumah Betang
Rumah Betang adalah rumah ciri khas suku bangsa Dayak. Pembaca dibawa pada cerita kehidupan jaman dahulu suku dayak, lengkap dengan tokoh-tokoh yang populer di jaman ini, para panglima serta pembagian tugasnya. (Diambil dari legenda Patih Gumantar, JU Lontaan, 1975)
Bab 2. Tariu
Penulis kemudian membawa kita ke tahun 1967, (sejarah bentrok antara Dayak dan Tionghoa). Cerita dimana Panglima Burung dengan sifatnya yang humanis, tergambar secara lengkap, berbeda dengan kebanyakan cerita yang sering kita dengar dan baca.
Bab 3. Teu Fung Theu
Teu Fung Theu dalam dialek Hakka berarti manusia berkepala merah. Masih seputar konflik Dayak dan Tionghoa , bab ini bercerita sisi humanis dari Panglima Burung (Lansau - mirip nama Panglima Burung Mansau - Klik) , menyelamatkan pihak lawan. 
Bab 4. Sabang Merah dan Panglima Burung
Sabang Merah adalah sebuah kode untuk Suku Dayak, setiap yang menggunakan daun sabang merah maka akan dianggap sebagai teman.
Bab 5. Penyelamatan Ka Kon
Ka Kon adalah panggilan kesayangan mertua laki-laki dalam dialek Hakka. Cerita penyelamatan Ka Kon oleh Panglima Burung Lansau sampai ke Singkawang.
Bab 6. Pasukan Seribu Kuil
Sejarah pasukan Tionghoa di Kalimantan Barat, selama ini mungkin asing didengar. Terjadi pertempuran antara Panglima Burung dan Pemimpin pasukan Seribu Kuil. Lewat Novel ini, kita membaca sejarah dari "Pasukan Seribu Kuil". 
Bab 7.  Darah Purifikasi
Perdamaian antara Suku Dayak dan Tionghoa.
Bab 8. Hio untuk Akong
Masa setelah perdamaian antara Dayak dan Tionghoa, disini diceritakan perkawinan Panglima Burung (Suku Dayak) dan Siat Mei (Tionghoa). Panglima Burung adalah Panglima Damai.
Bab 9. Babae
Babae adalah keyakinan suku Dayak jika Tetua-tetua adat meninggal , maka akan bertansformasi menjadi Burung Enggang. Roh dan kesaktiannya siap dipanggil dengan upacara adat, jika suku Dayak mengalami musibah. Disini diceritakan salah satu tokoh, Kek Longa yang menjadi Babae dalam bentuk Burung Enggang (Rangkong).
Bab 10. Macant Gainkng dan Tulah Sirok Somah
Macant Gainkng menyerbu sebuah kampung ,dengan melanggar pantangan yang berlaku. Sehingga mengalami Tulah yang berakibat kematiannya. (Cerita tentang Patih Gumantar, mungkin secara lengkap bisa di baca tulisan JU. Lontaan, 1975)
Bab 11. Tengkorak orang Sakti
Perebutan tengkorak Macant Gaikng, Dalam Adat dan Budaya Dayak ada kepercayaan bahwa tengkorak manusia yang dikayau memiliki kesaktian orang itu semasa hidup, semakin sakti orang yang dikayau , maka akan semakin kuat Kampung (Betang) dimana tengkorak itu berada. (Ria Sinir dan Dara Hitam. Cerita ini termuat dalam buku JU. Lontaan , 1975 Halaman 142-150)
Bab 12. Batu Janji
Sumpah antara Darat (dayak) dan Laut (melayu) , dimana seharusnya sumpah yang diucapkan adalah "Darat Salah, Darat Mati ; Laut salah , Laut Mati " , kemudian sumpah itu dirubah pengucapannya oleh Bejamban Perangai Laut, mencederai Bagumban Perangai Darat menjadi "Darat Salah, Darat Mati ; Laut Salah, Darat Mati"
(JU. Lontaan, 1975. Halaman 150-154)
Bab 13. Kompunan
Adat orang Dayak, jika belum hendak makan dan minum yang disuguhkan, cukup menyentuh dengan ujung jari saja, sambil mengucapkan "polopas" (nyicipi). Cerita tentang Bagumban Perangai Darat sampai menjadi Babae. (JU. Lontaan ,1975 Halaman : 41)
Bab 14. Pengacau Huma
Sejarah Adat bercocok tanam masyarakat dayak. Diceritakan Puyang Gana yang hanya berwujud roh, Puti,  Janji yang berbadan tapi tidak berkaki dan bertangan, Nabau yang hidup di air, Putung Kampat di belantara sungai, Kamang yang belum sempurna menjadi manusia.
(JU. Lontaan, 1975 Halaman : 183-188)
Bab 15. Rasi Bintang dan Kulivasi Padi
Puyang Gana menagih janji saudara-saudaranya, sehingga akhirnya terjadi kesepakatan; "barang siapa yang membuka dan mematok lahan baru tanpa ijin Puyang Gana akan menuai petaka". Asal mula adat Membuka Lahan. Sehingga muncul nama Tanah Adat dan Tanah Ulayat
(JU. Lontaan, 1975 Halaman : 188-196)
Bab 16. Tiga Pasang Nabau 
Diawali mimpi Bagumbang Berderai Darat dan Bejamban Perangai Laut, mimpi tiga Nabau yang kurus menerkam tiga Nabau yang gemuk. Puti Janji yang tidak berbadan dan berkaki akhirnya menjadi manusia sempurna dan berhasil memecahkan rahasia mimpi Bagumbang Berderai Darat kemudian bersama Patang Kampat menjadi pegawai istana Bejamban Perangai Laut (mirip dengan cerita Nabi Yusuf)
Bab 17. Silih Dosa dan "Tragedi Sambas"
Bejamban Perangai Laut dan kaitannya dengan kerusuhan Sambas 1997. Bagaimana Melayu dan Dayak serta Tionghoa bisa bersatu walau Bejamban Perangai Laut telah mencederai Janjinya (Bab 12).
Bab 18. Perangkap Majapahit
Abang Jubair (Keturunan Bejamban Perangai Laut) yang terperangkap di Majapahit karena Jebakan dari Patih Loh Gender , berusaha di bebaskan adiknya Dara Juanti. Sampai janji Dara Juanti kepada Patih Loh Gender, jika Abang Jubai dibebaskan.
(JU. Lontaan, 1975 Halaman : 199-201)
Bab 19. Loh Gender dan Akal Bulus Abang Jubair
Patih Loh Gender yang ingin melamar Dara Juanti dijebak oleh Abang Jubair untuk menaklukan kerajaan -kerajaan saingannya sebagai Mahar Kawin.
Bab 20. Ponimpokng Ompuk
Ponimpokng Ompuk adalah Adat larangan menikah dengan laki-laki bukan warga kerajaan. Dara Juanti yang harus menepati janjinya kemudian diusir karena melanggar Adat Ponimpokng Ompuk. Adat dipelintir oleh Abang Jubair untuk melanggengkan kekuasaannya.
Bab 21. Pertarungan Menyelamatkan Kapuas
Pertarungan antara Panglima Burung dan Panglima Kelam
Epilog
Kalimantan masa depan.


Buku Novel ini bagus, walau berupa Novel tapi menceritakan kejadian-kejadian yang merupakan tradisi lisan dan sejarah suku Bangsa Dayak di Kalimantan secara Umum dan Kalimantan Barat secara Khusus. Jika anda memahami adat istiadat dan budaya Dayak, maka akan cepat masuk ke dalam alur cerita Novel. Jika belum,  saya sarankan membeli Novel ini sebagai salah satu rujukan untuk memahaminya.
Kekurangannya adalah ada cerita yang terputus ,sehingga membingungkan bagi orang awam.
Harga Rp 100.000 Edisi cetakan pertama (hanya 1000 eks)
Sebagai rujukan sebaiknya juga membaca "Buku Sejarah Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat". Karangan J.U. Lontaan , 1975.


Beberapa pendapat tentang Novel Kayau yang berhasil di himpun 
Levita : keren cerita dlm buku tersebut... nambah pengetahuan ttg suku Dayak...
Zaldi Chai : "YANG RASA DAYAK JANGAN LUPA BELI BUKU " NGAYAU" karya bpk Masri Sareb Putra".
Chandra Derlanda Dehen : Aku udah ada bagus novelnya nuansa mistisnya juga dan naluri kedayakkan ku jd sulit dibayangkan ! Mudahan Mr Liem produser film dari taiwan acc novel ini diangkat kelayar lebar dan jadi film kolosal pertama Ditanah Dayak !!
Cessha Andara : Congratulation Masri for Ngayau n amazing story.
Nikolas Suban : Thnks Bung Charles C,P Yohanes S.Loan. Salam khusus utk Sang Penulis Novel Ngayau Bung Masri Sareb Putra. Bukunya sudah nyampai ,bagus sekali semoga buku ini menjadi sumber inspirasi untuk Novel2 berikutnya yang menceritakn tentang penghuni Tanah Borneo....selamat dan sukses Bung Masri S.P.tq


Untuk pemesanan bisa langsung inbox ke :
1. https://www.facebook.com/masrisareb.masri
Pemesanan Pesan Pre Order - kirim sms ke: 082260822020 atau email ke: masrisareb@yahoo.com atau inbox ke https://www.facebook.com/masrisareb.masri, add friend dulu, lalu inbox, sertakan nama, alamat, jumlah buku yang dipesan. Harga tidak termasuk Ongkos Kirim (Ongkir).


2. https://www.facebook.com/Ultima.Michael
Pemesanan Pesan Pre Order - kirim sms ke: 08888988005 atau email ke: ms.gumelar@gmail.com atau inbox ke https://www.facebook.com/Ultima.Michael, add friend dulu, sertakan nama, alamat, jumlah buku yang dipesan. Harga tidak termasuk Ongkos Kirim (Ongkir).

Pengiriman akan segera dilakukan setelah pembayaran dilakukan. 

Dari hasil bincang-bincang dengan penulis, menurut rencana akan ada lagi sambungan dari Novel ini.


@PakatDayak 18 Maret 2014 #AZE

Babae Longa, Babae Ana, babae bala nya muntuh mula. O bala macatn sakti mandraguna! Lokei monik koto nulongk ome boporangk lawan musuh! O Ponampa, o Jubata sore ome ! Tariuuuuuuu.... uuuuuu..

2 komentar:

  1. pak mau tanya itu buku yang tentang makna dari seni tatto suku dayak iban ada gak pak , kalo ada saya mau pesen buku nya pak...trimakasih

    BalasHapus
  2. Berapa harga nya ya buku nya,ini wa saya 081250234234

    BalasHapus